Halo sahabat otomotif, kali ini kami akan mencoba mengulas
secara detail tentang bahan bakar yang paling tepat untuk kendaraan kesayangan
Anda. Penting sekali bagi kita untuk mengetahui jenis bahan bakar apa yang
terbaik untuk kendaraan Anda, sebab banyak sekali efek yang akan ditimbulkan
akibat dari kesalahan dalam memilih bahan bakar yang cocok dengan mesin
kendaraan Anda.
Namun sebelum kita menyimpulkan jenis bahan bakar apa yang
terbaik untuk kendaraan Anda, tentu akan lebih bijaksana jika kita mengerti
terlebih dahulu faktor apa saja yang menjadi pertimbangan dalam memilih bahan
bakar kendaraan kesayangan Anda. Apa saja faktor-faktor tersebut? berikut ini
rangkumannya:
Rasio Kompresi Mesin
Mesin pembakaran pada kendaraan Anda bekerja dengan cara
membakar oksigen dan bensin berupa gas atau uap yang di padatkan pada piston
kemudian dipicu oleh percikan api yang dihasilkan oleh busi yang menyebabkan
ledakan sehingga piston terdorong untuk memberikan gaya pada poros roda.
Yang dimaksud rasio kompresi mesin adalah perbandingan kepadatan
ruang bakar ketika piston berada di titik tertinggi dibanding ketika piston
berada di titik terendah. Sebagai contoh pada mesin dengan kapasitas silinder
berisi 500 cc terisi penuh dengan uap bensin dan oksigen, ketika piston dimampatkan
pada titik atas piston volumenya menjadi 50 cc. Hal tersebut dapat kita
asumsikan bahwa rasio kompresinya 1:10.
Secara sederhana dapat dikatakan 1 bagian titik piston dapat
dipadatkan hingga sepersepuluh bagian. Pemadatan ini berguna agar uap bensin
menjadi lebih mudah terbakar dan menghasilkan ledakan yang lebih tinggi dan
efisien. Pada kendaraan keluaran terbaru rasio kompresi mesin yang dimiliki
termasuk rasio tinggi sehingga bahan bakar yang dibutuhkan harus memiliki oktan
yang tinggi.
Oktan
Research Octane Number (RON) atau biasa kita sebut dengan bilangan oktan adalah suatu informasi yang
menggambarkan seberapa besar tekanan yang dapat diberikan pada piston sebelum
bensin tersebut terbakar secara spontan.
Semakin
besar rasio kompresi mesin semakin besar juga oktan pada bahan bakar yang wajib
digunakan. Jila tidak sesuai maka mesin akan mengeluarkan suara knocking
atau ketukan.
Hal ini jika dibiarkan akan menyebabkan masalah seperti mesin mudah aus atau
kebocoran piston.
Berikut
ini kami sertakan beragam produk bahan bakar beserta bilangan oktan yang
terkandung didalamnya :
No
|
Nama Produk
|
Produsen
|
Nilai Oktan
|
1
|
Premium
|
Pertamina
|
88
|
2
|
Pertalite
|
Pertamina
|
90
|
3
|
Pertamax
|
Pertamina
|
92
|
4
|
Pertamax Plus
|
Pertamina
|
95
|
5
|
Pertamax Turbo
|
Pertamina
|
98
|
6
|
Pertamax Racing
|
Pertamina
|
100
|
7
|
Primax 92
|
Petronas
|
92
|
8
|
Primax 95
|
Petronas
|
95
|
9
|
Super 92
|
Shell
|
92
|
10
|
Super Extra 95
|
Shell
|
95
|
11
|
Performance 92
|
Total
|
92
|
12
|
Performance 95
|
Total
|
95
|
Perbedaan Premium, Pertalite, dan Pertamax
Setelah
Anda tahu tentang bilangan oktan dan rasio kompresi mesin, kini saatnya Anda
mengetahui tentang perbedaan dari premium, pertalite, dan pertamax.
Nilai oktan
Premium adalah bahan bakar
produksi Pertamina yang memiliki bilangan oktan terendah yaitu RON 88, diikuti
Pertalite yang memiliki RON 90 dan Pertamax yang memiliki nilai RON 92. Nilai
oktan yang rendah cocok untuk mesin dengan rasio kompresi rendah, begitupun
sebaliknya.
Jenis Bahan Bakar
|
Nilai Oktan / RON
|
Rasio Kompresi Ideal Penggunaan
|
Pertamax Plus
|
95
|
11-12 : 1
|
Pertamax
|
92
|
10-11 : 1
|
Pertalite
|
90
|
9-10 : 1
|
Premium
|
88
|
7-9 : 1
|
Pada akhir artikel
ini kami juga akan menyediakan tabel yang berisi daftar mesin kendaraan
bermotor beserta rasio kompresi dan jenis bahan bakar yang cocok dengannya.
Zat aditif
BBM jenis Premium berwarna kuning
cerah akibat penambahan zat pewarna. Sedangkan Pertamax, memiliki warna biru
kehijauan dan Pertalite berwarna hijau terang. Selain pewarna ada beberapa zat
aditif lainnya yang sengaja ditambahkan seperti :
·
Antioksidan seperti alkil
fenol untuk menghambat senyawa olefin yang menyebabkan kerak pada saringan dan
saluran bensin akibat reaksi oksidasi
·
Antikorosi seperti
asam karboksilat
·
Deterjen karburator
(seperti amina dan amida) sebagai pencegah kerak pada karburator
·
Antikerak PFI (Port Fuel
Injection) semisal polibutena amina dan polieter amina khusus untuk
membersihkan kerak pada mesin injeksi.
Harga
Premium adalah jenis bahan bakar
termurah dipasaran diikuti pertalite dan pertamax. Harga ketiga bahan bakar
tersebut dipengaruhi oeh nilai oktan dan zat aditif yang terkandung didalamnya.
Selain itu akibat dari jalur distribusi yang panjang harga di tiap daerah dapat
saja berbeda sebagai contoh harga pertamax yang mencapai Rp 21.700 per liter di
Papua.
Baca Juga Artikel Kami yang Lainnya :
Apa yang terjadi pada penggunaan bahan bakar yang tidak sesuai dengan rasio kompresi ?
Pada penggunaan bahan bakar dengan nilai oktan yang rendah
semisal premium, pada mesin berkompresi tinggi akan menyebabkan bunyi ketukan
atau knocking. Hal ini disebabkan karena premium terbakar sebelum waktunya oleh
tekanan yang tinggi pada mesin dengan rasio kompresi tinggi, bukan karena
percikan busi.
Jika dibiarkan hal ini akan menyebabkan kerusakan piston
sehingga piston harus diganti lebih cepat dari usia pakai normalnya. Juga,
penggunaan bahan bakar dengan nilai oktan yang rendah pada mesin berkompresi
tinggi akan mengurangi performa mesin dan menyebabkan timbulnya kerak pada
filter dan saluran bahan bakar.
Sebaliknya penggunaan bahan bakar dengan nilai oktan yang
tinggi semisal pertamax turbo pada mesin berkompresi dibawah rasio 1:12 juga
akan menyebabkan ketukan disebabkan bahan bakar ber-oktan tinggi membutuhkan
percikan yang lebih besar agar dapat terbakar. Hal ini dapat menyebabkan
pembakaran tidak sempurna dan emisi yang dihasilkan menjadi lebih tinggi.
Selain itu pada mesin berkompresi rendah yang menggunakan
bahan bakar beroktan tinggi akan menyebabkan panas berlebih, sehingga
menyebabkan mesin menjadi cepat aus. Hal ini disebabkan mesin dengan rasio
kompresi rendah memiliki ketebalan yang berbeda dan tidak dibekali unit
pendingin sehingga tidak mampu menahan beban panas yang dihasilkan.
Berikut ini daftar nilai rasio kompresi mesin pada
kendaraan yang digunakan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia :
No
|
Jenis Mobil
|
Nilai Kompresi
|
Jenis Bahan Bakar
|
1
|
116i
|
10,5 : 1
|
Pertamax
|
2
|
128i
|
10,2 : 1
|
Pertamax
|
3
|
135i
|
10,2 : 1
|
Pertamax
|
4
|
All New Spark LT 1.2 M/T
|
9,8 : 1
|
Pertalite
|
5
|
All New Spark LT 1.2 Transformatic
|
9,8 : 1
|
Pertalite
|
6
|
Aveo LS 1.5 A/T
|
9,5 : 1
|
Pertalite
|
7
|
Aveo LS 1.5 M/T
|
9,5 : 1
|
Pertalite
|
8
|
Captiva 2.4 A/T
|
10,4 : 1
|
Pertamax
|
9
|
Captiva 2.4 M/T
|
10,4 : 1
|
Pertamax
|
0
|
All New Sirion 1.3 A/T
|
10 : 1
|
Pertamax
|
11
|
All New Sirion 1.3 M/T
|
10 : 1
|
Pertamax
|
12
|
All New Xenia D 1.0 M/T
|
11 : 1
|
Pertamax Plus
|
13
|
All New Xenia M 1.0 M/T
|
11 : 1
|
Pertamax Plus
|
14
|
All New Xenia M Family 1.0 M/T
|
11 : 1
|
Pertamax Plus
|
15
|
Ayla
|
9 – 10 : 1
|
Pertalite
|
16
|
Ceria
|
9,5 : 1
|
Pertalite
|
17
|
Feroza
|
9,5 : 1
|
Pertalite
|
18
|
Gran Max
|
10 : 1
|
Pertamax
|
19
|
Luxio D 1.5 M/T
|
10 : 1
|
Pertamax
|
20
|
Escape XLT 2.3L A/T
|
9,7 : 1
|
Pertalite
|
21
|
Escape XLT Limited 2.3L A/T
|
9,7 : 1
|
Pertalite
|
22
|
Fiesta Sedan Sport 1.6 A/T
|
9,75 : 1
|
Pertalite
|
23
|
Fiesta Sedan Trend 1.4 M/T
|
9,75 : 1
|
Pertalite
|
24
|
Fiesta Sport 1.6 A/T
|
9,75 : 1
|
Pertalite
|
25
|
Fiesta Style 1.4 M/T
|
9,75 : 1
|
Pertalite
|
26
|
Fiesta Trend 1.4 A/T
|
9,75 : 1
|
Pertalite
|
27
|
Accord 2007
|
9,7 : 1
|
Pertalite
|
28
|
Accord V6 3.5 A/T
|
10,5 : 1
|
Pertamax
|
29
|
Accord VTI 2.4 A/T
|
10,5 : 1
|
Pertamax
|
30
|
Honda CR-V 2007
|
9,3 : 1
|
Pertalite
|
31
|
Honda Freed E 1.5 A/T
|
10,4 : 1
|
Pertamax
|
32
|
Honda Jazz I-Dsi
|
10,4 : 1
|
Pertamax
|
33
|
Honda Jazz RS 1.5
|
10,4 : 1
|
Pertamax
|
34
|
Nissan Grand Livina 1.5
|
10,5 : 1
|
Pertamax
|
35
|
Nissan Juke 1.5
|
9,5 : 1
|
Pertalite
|
36
|
Suzuki APV Arena Lux
|
9,5 : 1
|
Pertalite
|
37
|
Suzuki Ertiga GX
|
10 : 1
|
Pertamax
|
38
|
Toyota Avanza
|
11 : 1
|
Pertamax Plus
|
No
|
Jenis Motor
|
Nilai Kompresi
|
Jenis Bahan Bakar
|
1
|
Beat
|
9,2 : 1
|
Pertalite
|
2
|
Blade
|
9,3 : 1
|
Pertalite
|
3
|
CB150R
|
11 : 1
|
Pertamax Plus
|
4
|
CS1
|
10,7 : 1
|
Pertamax
|
5
|
Mega Pro
|
9,1 : 1
|
Pertalite
|
6
|
New Supra X 125 FI
|
9,3 : 1
|
Pertalite
|
7
|
PCX 150
|
10,6 : 1
|
Pertamax
|
8
|
Scoopy
|
9,2 : 1
|
Pertalite
|
9
|
Spacy
|
9,2 : 1
|
Pertalite
|
0
|
Supra Fit
|
9 : 1
|
Premium / Pertalite
|
11
|
Vario Techno 110 FI
|
11 : 1
|
Pertamax Plus
|
12
|
Satria F 150
|
10,2 : 1
|
Pertamax
|
13
|
Sky Wave CW
|
9,6 : 1
|
Pertalite
|
14
|
Suzuki Spin
|
9,6 : 1
|
Pertalite
|
15
|
Yamaha Byson
|
9,5 : 1
|
Pertalite
|
16
|
Yamaha Mio
|
8,8 : 1
|
Premium
|
17
|
Yamaha Scorpio
|
9,5 : 1
|
Pertalite
|
18
|
Yamaha Vega R
|
9,3 : 1
|
Pertalite
|
Kesimpulan
Gunakanlah bahan bakar yang sesuai dengan spesifikasi
mesin, sehingga mesin dapat menghasilkan performa yang tinggi dan memiliki usia
pakai yang lebih panjang. Selain dari sisi teknis, penggunaan bahan bakar yang
tepat juga akan memberikan keuntungan finansial dan emisi bahan bakar yang
lebih ramah lingkungan. Semoga dapat memberikan gambaran dan inspirasi untuk
sahabat oto sekalian.
Jika kendaraan Anda tidak anda jumpai pada tabel diatas,
silahkan cantumkan jenis kendaraan dan pertanyaan Anda pada kolom komentar.
Salam otomotif!